Teori Motivasi : Content Theory, Process Theory dan Reinforcement Theory

By On Thursday, October 22nd, 2015 Categories : Motivasi
Gratis Ongkir Tiap Hari di Lazada

Mendengar kata motivasi, tidak akan banyak orang yang tidak paham dengan kata-kata tersebut. Kata motivasi sudah sangat dikenal oleh otak kita, karena mungkin kita sering terlibat di dalamnya, baik sebagai pemberi motivasi atau motivator, maupun orang yang sering membutuhkan motivasi atau dorongan agar bisa melakukan sesuatu. Dengan kata lain, motivasi apapun bentuknya memberikan dampak yang mendorong atau mengubah cara pandang seseorang menjadi lebih baik dan lebih luas atau membuka pikiran yang lebih luas.

Meskipun kata motivasi sudah sangat dikenali oleh otak kita, namun tidak semua orang mengerti apa arti dari kata motivasi tersebut. Kata motivasi berasal dari bahasa inggris dengan kata dasar ‘motive’ yang artinya power atau daya penggerak untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu. Oleh sebab itu, kita sering mendengar motivasi disebut juga dengan dorongan. Motivasi dapat diperoleh dari lisan (misalnya mendengarkan kata kata motivasi atau mendengarkan kisah motivatif yang bisa menggerakkan jiwa kita untuk melakukan sesuatu, dari tulisan (dengan membaca buku-buku motivasi tulisan motivatif yang juga menginspirasi), dan dari visual (dengan cara menonton tayangan-tayangan yang berisi kisah kisah motivasi atau menonton tayangan acara motivator yang memberikan banyak motivasi)

Flash Sale Lazada

teori motivasi

Seperti ilmu-ilmu yang lainnya, motivasi juga memiliki beberapa teori yang dijadikan pedoman adanya motivasi tersebut. Lalu, apa saja teori-teori motivasi tersebut? Secara garis besar, teori motivasi ada tiga kelompok, yaitu:

-Teori motivasi dengan pendekatan isi atau content yang disebut dengan Content Theory.

Content theory menjelaskan mengapa kebutuhan manusia berubah oleh waktu.Termasuk content theory karya David McClelland, Abraham Maslow dan psikolog lainnya karena mereka berusaha untuk menjelaskan mengapa kebutuhan manusia berubah oleh waktu, tetapi tidak tahu bagaimana mereka berubah.

Content theory menjelaskan faktor-faktor tertentu yang memotivasi kepada perilaku. Tak satu pun dari teori ini telah yakin terbukti valid, akan tetapi mereka membantu dalam memberikan kerangka kontekstual untuk menangani secara individu.

-Teori motivasi dengan pendekatan proses yang disebut dengan Process Theory.

Process theory berpendapat bahwa jika suatu hasil digandakan, begitu juga proses yang awalnya dibuat itu, dan bahwa ada kondisi tertentu dimana konstan diperlukan untuk hasil yang ingin dicapai. Ketika frase digunakan sehubungan dengan motivasi manusia, usaha process theory untuk menjelaskan mekanisme oleh manusia yang membutuhkan perubahan. Beberapa teori-teori yang jatuh dalam kategori ini adalah teori harapan, teori ekuitas dan tujuan pengaturan dalam manajemen penelitian, Process theory menyediakan penjelasan ‘bagaimana’ sesuatu yang terjadi dan teori varians menjelaskan ‘mengapa’.

Teori motivasi dengan pendekatan penguat yang disebut dengan Reinforcement Theory.

Penguatan teori motivasi diusulkan oleh BF Skinner dan rekan-rekannya. Ini menyatakan bahwa perilaku individu adalah fungsi konsekuensinya. Hal ini didasarkan pada “hukum efek”, yaitu, perilaku individu dengan konsekuensi positif cenderung diulang, tapi perilaku individu konsekuensi negatif cenderung tidak diulang.

Penguatan teori motivasi menghadap ke keadaan internal individu, yaitu, perasaan batin dan mengendalikan individu diabaikan oleh Skinner. Teori ini benar-benar berfokus pada apa yang terjadi kepada individu ketika ia mengambil beberapa tindakan. Dengan demikian, menurut Skinner, lingkungan eksternal organisasi harus dirancang secara efektif dan positif untuk memotivasi karyawan. Teori ini adalah alat yang kuat untuk menganalisis mengontrol mekanisme untuk perilaku individu. Namun, itu tidak berfokus pada penyebab perilaku seseorang.

Ketiga kelompok teori motivasi tersebut dapat dijadikan pedoman sekaligus dijadikan acuan untuk melakukan tindakan motivasi dan menentukan langkah-langkah yang dapat diambil dalam memotivasi orang. Selain itu, dengan teori-teori motivasi tersebut juga memungkinkan Anda untuk bisa menganalisa atau memperkirakan pencapaian hasil dari tindakan motivasi yang mengacu pada ketiga teori motivasi yang Anda pegang atau mungkin salah satu dari teori motivasi yang ada di atas.

Mengetahui dan mempelajari teori motivasi adalah hal yang penting agar Anda bisa menentukan langkah-langkah dan tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk mencapai hasil dari langkah-langkah yang Anda tetapkan. Selain itu, dengan mengetahui teori motivasi juga, Anda bisa memprediksi proses yang akan Anda alami dengan mengikuti atau menerapkan salah satu teori yang ada di atas.

Masing-masing orang memiliki daya tangkap terhadap motivasi yang berbeda-beda, ada yang dengan mudah menerima motivasi dan lebih cepat termotivasi dengan dilakukan pendekatan isi atau dengan teori content theory, ada juga yang mudah termotivasi jika dilakukan dengan pendekatan teori process theory, dan tidak sedikit juga yang mudah termotivasi apabila diberikan pendekatan teori penguat atau reinforcement theory. Selain teori-teori yang sudah disebutkan, masih ada teori-teori lain yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh besar, antara lain adalah:

  • Teori Hierarki Kebutuhan Maslow (Abraham Maslow)
  • Teori Keadilan
  • Teori X dan Y (Douglas McGregor)
  • Teori dua Faktor Herzberg (Frederick Herzberg)
  • Teori Kebutuhan McClelland (David McClelland)

Related:

cara agar video di musically ada tulisan musicallynya, maaf video tidak dapat diputar di uc browser, cara membuat tulisan musically berada di akhir lagu, Cara Membuat Tulisan Musical Ly Berada Di Akhir Lagu, cara agar tulisan musically muncul di akhir video, cara memunculkan tulisan musically, pengaturan coc terhenti
Diskon sampai 70% Produk Kecantikan Lazada
Teori Motivasi : Content Theory, Process Theory dan Reinforcement Theory | SitusPanda | 4.5